indas
indas

MASUKKAN NAMA PERGURUAN TINGGI ATAU NAMA KOTA

Mbaru Niang, Istana di Atas Awan
Mbaru Niang, Istana di Atas Awan
indas/indonesia.go.id • Rabu, 12 Desember 2018 16:16 WIB
Mbaru Niang, Istana di Atas Awan
Sumber Foto : sportourism.id
INDAS.ID - Mbaru Niang adalah rumah adat yang ditemukan di salah satu kampung adat di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT). Rumah adat tepatnya terletak di Kampung Wae Rebo, dan terpencil di atas pegunungan dengan ketinggian 1.117 mdpl.

Dikelilingi pegunungan dan hutan hujan tropis di Kabupaten Manggarai Barat, Wae Rebo berbatasan langsung dengan Taman Nasional Komodo. Di sanalah rumah adat dengan ketinggian mencapai sekitar 15 meter bisa ditemukan.

Rumah itu memiliki atap berbentuk kerucut yang menjulang tinggi, terbuat dari daun lontar yang ditutupi ijuk. Berbentuk kerucut, sisi bawah dari atap itu menjulur hingga hampir menyentuh tanah.

Menurut Fransiskus Mudir, pemimpin di Wae Rebo Tourism Organization, bentuk kerucut dari Mbaru Niang merupakan simbol perlindungan dan persatuan antar rakyat Wae Rebo. Sementara itu, kata dia, lantainya yang berbentuk lingkaran melambangkan sebuah harmonisasi dan keadilan antarwarga dan keluarga.

Rumah adat Mbaru Niang memiliki lima lantai di dalamnya. Di kelima lantai Mbaru Niang, terdapat berbagai ruangan dengan masing-masing fungsi.

Misalnya, di lantai pertama ada ruang lutur yang digunakan sebagai tempat tinggal dan berkumpulnya keluarga. Kemudian, loteng atau lobo ada di lantai kedua yang difungsikan sebagai penyimpanan bahan makanan dan barang-barang sehari-hari.

Selanjutnya, di lantai ketiga ada lentar yang berfungsi untuk menyimpan benih-benih tanaman pangan. Lalu ada lempa rae di lantai empat untuk menyimpan stok pangan untuk mengantisipasi kekeringan. Dan yang terakhir di lantai kelima ada hekang kode yang digunakan sebagai tempat sesajian bagi para leluhur.

Rumah yang terbuat dari kayu worok dan bambu itu dibangun tanpa paku. Di Mbaru Niang, konstruksi bangunan saling terikat dengan menggunakan tali rotan yang sangat cukup kuat. Dalam satu Mbaru Niang, dihuni oleh enam hingga delapan keluarga.

Bangunan Mbaru Niang terus terjaga oleh warganya dari generasi ke generasi.Warga Wae Rebo sudah menghuni Mbaru Niang sejak sebelum abad ke-18. Hingga kini, ada 7 Mbaru Niang di Wae Rebo. Jumlah tersebut tidak secara sembarangan ditetapkan. Melainkan, mengandung arti penghormatan terhadap 7 arah gunung yang ada di sana dan diyakini berfungsi sebagai pelindung Kampung Wae Rebo.

Semua rumah Mbaru Niang berdiri di atas tanah datar yang dibangun mengelilingi sebuah altar yang disebut warga setempat sebagai Compang, titik pusat dari ke-7 rumah adat itu. Compang berguna untuk memuji dan menyembah Tuhan, juga para roh leluhur.

Saat ini, Wae Rebo menjadi satu-satunya desa adat di Manggarai yang masih mempertahankan eksistensi Mbaru Niang. Sebenarnya di Desa Todo juga terdapat Mbaru Niang. Hanya saja, rumah adat itu tidak lagi ditinggali. Berbeda dengan Mbaru Niang yang ada di Kampung Wae Rebo.

Keunikan rumah Mbaru Niang dan panorama alam di Wae Rebo yang memang begitu indah membuat banyak orang tertarik untuk datang. Kampung Wae Rebo kini menjadi salah satu tujuan favorit wisatawan lokal hingga mancanegara.

Karena keunikannya itu, pada 2012 Mbaru Niang mendapat penghargaan dengan kategori konservasi warisan budaya dari UNESCO Asia-Pasifik dan menjadi salah satu kandidat peraih Penghargaan Aga Khan untuk Arsitektur pada 2013.

Kabut tipis yang selalu mengelilingi perkampungan dengan suhu 15 derajat celcius di pagi hari, juga keindahan panorama, dan keunikan rumah Mbaru Niang, lengkap dengan sekaligus keramahan khas penduduk setempat membuat kita ingin berlama-lama berada di Wae Rebo.

Demi bisa menjangkau kawasan unik dan indah itu, wisatawan harus menempuh perjalanan kurang lebih 6 kilometer dari Desa Dintor menuju Desa Denge menggunakan kendaraan. Kemudian, dari Denge menuju Wae Rebo ditempuh dengan 3-4 jam perjalanan mendaki, sejauh sekitar 9 kilometer.

Lelah mendaki akan terbayarkan ketika sampai di Wae Rebo. Tanah Flores memang acap menjanjikan keistimewaan bagi para wisatawan.



(Sumber Artikel: Indonesia.go.id)
BERITA TERPOPULER
Siapa Penemu Roti?
Selasa, 15 Mei 2018 12:05 WIB • indas/LiveScience

INDAS.ID

Indas adalah portal tempat bertemunya civitas akademika dan umum dalam lingkup yang lebih luas (global), sehingga batasan waktu, ruang dan jarak tidak lagi menjadi hambatan  dalam mengembangkan potensi  dan menyatukan visi serta misi menuju era keterbukaan. Indas akan memberikan kendali kepada anda secara langsung dalam menentukan tujuan masa depan.

Icon
BERGABUNG DENGAN INDAS.ID

Berkembang bersama Indas.id serta memiliki kesempatan yg tidak terbatas adalah keuntungan yg akan anda miliki apabila bergabung. 

INDAS.ID

Portal Website ini dikelola dan dioperasikan oleh PT. Gilang Candrakusuma. Kebijakan Privasi ini menetapkan cara melindungi dan menggunakan
informasi yang Anda berikan ketika menggunakan layanan situs ini.

KANTOR INDAS

Kantor Pusat:

Grha Cakrawala 2nd Floor

Jl. Pemuda No. 72-73 D-E Jakarta 13220 Indonesia.

Telephone :

021-22474247

021-22474274

Facsimile :

021-4890022

Temukan dan ikuti Kami disini